Mengintip Bagian Dapur Belakang - Arsitektur Netflix

Reading time ~1 minute

Arsitektur Netflix merupakan salah satu faktor utama kesuksesan layanan streaming tersebut di dunia.

Netflix menggunakan berbagai teknologi untuk menyampaikan video berkualitas tinggi kepada penggunanya, dan arsitekturnya terus berkembang mengikuti kebutuhan pangsa pelanggan yang terus bertambah.

arsitektur-netflix

Berikut ini beberapa teknologi yang digunakan oleh Netflix:

  1. Mobile dan web: Netflix menggunakan Swift dan Kotlin untuk membangun aplikasi mobile native. Untuk aplikasi web, mereka menggunakan React.

  2. Komunikasi frontend dan backend: Netflix menggunakan GraphQL.

  3. Layanan backend: Netflix mengandalkan ZUUL, Eureka, framework Spring Boot, dan teknologi lainnya.

  4. Penyimpanan data: Netflix menggunakan EV cache, Cassandra, CockroachDB, dan database lainnya.

  5. Messaging dan streaming: Netflix menggunakan Apache Kafka dan Fink.

  6. Penyimpanan video: Netflix menggunakan S3 dan Open Connect.

  7. Pemrosesan data: Netflix menggunakan Flink dan Spark untuk pemrosesan data, yang kemudian divisualisasikan menggunakan Tableau. Redshift digunakan untuk pemrosesan informasi gudang data terstruktur.

  8. CI/CD: Netflix menggunakan berbagai alat seperti JIRA, Confluence, PagerDuty, Jenkins, Gradle, Chaos Monkey, Spinnaker, Altas, dan lainnya untuk proses CI/CD.

Arsitektur Netflix didesain untuk skalabilitas, keandalan, dan keamanan. Selain itu, arsitektur ini juga dirancang agar fleksibel, sehingga Netflix dapat dengan mudah menambah fitur dan layanan baru.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang arsitektur Netflix, saya sarankan untuk mengunjungi sumber daya atau referensi berikut:

  • Netflix TechBlog: https://lnkd.in/dFpm7Xxz
  • Netflix Open Source: https://netflix.github.io/
  • Netflix Architecture: https://lnkd.in/dUmxWhNd